Selasa, 25 November 2014

INTERNET ADDICTION DISORDER (KECANDUAN INTERNET)

NAMA : BERLIANA MARIA K.S
KELAS  :  2PA13
NPM   :  11513708
PELAJARAN : SOFTKIILL
TUGAS 3
        
 PENGERTIAN INTERNET ADDICTION DISORDER (KECANDUAN INTERNET)
     
 Gangguan kecanduan internet (IAD) kini lebih sering disebut penggunaan internet bermasalah (PIU) atau menggunakan internet kompulsif (CIU). istilah tumpang tindih lainnya termasuk berlebihan internet, menggunakan komputer bermasalah atau menggunakan komputer patologis - dan bahkan iDisorder.Istilah-istilah ini menghindari kata kecanduan dan tidak terbatas pada penyebab tunggal, tetapi hanya mencerminkan pernyataan umum tentang penggunaan komputer berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. IAD awalnya diusulkan sebagai gangguan dalam satir tipuan oleh Ivan Goldberg, MD, pada tahun 1995, meskipun beberapa peneliti kemudian mengambil esainya serius. Dia mengambil judi patologis didiagnosa oleh Diagnostik dan Statistik Manual Mental Disorders ( DSM-IV ) sebagai modelnya untuk deskripsi IAD. IAD menerima liputan di pers, dan kemungkinan klasifikasi masa depan sebagai gangguan psikologis terus menjadi diperdebatkan dan diteliti dalam komunitas psikiatri.Sebuah tinjauan sistematis PIU mengidentifikasi kurangnya standarisasi konseptualisasi PIU sebagai hambatan utama untuk memajukan daerah ini studi.
Kebiasaan lain seperti membaca, bermain game komputer, atau menonton jumlah yang sangat besar video internet atau film semuanya mengganggu hanya sebatas bahwa kegiatan ini mengganggu kehidupan normal. IAD sering dibagi menjadi subtipe oleh aktivitas, seperti berlebihan, luar biasa, atau tidak pantas pornografi internet digunakan, game online jaringan sosial , blogging , email, [9] atau internet belanja . Lawan mencatat bahwa perilaku kompulsif mungkin tidak sendiri menjadi adiktif.kecanduan internet bisa dilihat pada adanya perubahan pada otak (masih diperdebatkan apakah kecanduan internet penyebabnya ataupun justru hasil dari kelainan tersebut).
Lalu bagaimana menyikapinya? Tentunya kita harus tahu dahulu tanda-tanda dan simptomnya sebelum masuk ke fase penyembuhan. Berdasarkan panduan yang saya dapatkan dari Helpguide.org, kecanduan internet bisa dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
1.Kecanduan Cybersex: Dorongan untuk menggunakan internet sebagai penyaluran hasrat seksual, seperti misalnya melihat situs-situs pornografi, masuk secara regular ke chatroom khusus dewasa, masuk ke situs-situs penyedia role-play. Dan itu semua berpengaruh secara negatif pada hubungan intim di dunia nyata.
2.Kecanduan Cyber-Relationship: Ini bisa digambarkan dengan bagaimana seseorang tidak bisa lepas dari aktivitas di jaringan sosial (social networking), chatroom, dan messaging yang pada satu titik mereka menganggapnya jauh lebih penting dibandingkan dengan hubungan pada keluarga dan teman-teman di dunia nyata.
3.Net Compulsions: Ini bisa dicontohkan dengan dorongan bermain online gaming yang begitu tinggi, jual-beli saham online, dorongan menggunakan situs-situs lelang online seperti EBay, yang kesemuanya berpengaruh pada kondisi finansial dan juga kondisi kerja.
Anda berpeluang memiliki resiko tinggi mengidap kecanduan internet jika:

1.Anda penderita kecemasan (anxiety): Anda mungkin menggunakan internet untuk mengalihkan perhatian Anda terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul di kepala Anda. Seperti penderita obsessive-compulsive disorder, penderita kecemasan pun juga bisa mengakibat perilaku berlebihan pada saat memeriksa email yang masuk dan juga penggunaan internet.
2.Anda penderita depresi: Internet mungkin bisa jadi pelarian dari perasaan depresi yang Anda derita, namun penggunaan internet berlebihan pun bisa memperburuk situasi. Perasaan kesepian, terisolasi dantambahan tekanan stress justru muncul diakibatkan oleh kecanduan internet tersebut.
3.Anda penderita kecanduan hal-hal lainnya: Pada tingkatan tertentu banyak penderita kecanduan internet memiliki kecanduan-kecanduan lain seperti narkoba, alkohol, gambling, dan sex.
4.Anda memiliki kelemahan dalam bersosialisasi: Penderita kecanduan internet biasanya menggunakan situs-situs jejaring sosial, instant messaging, atau online gaming sebagai cara yang menurut mereka aman untuk menjalin hubungan baru.
5.Anda adalah remaja yang kurang bahagia: Dengan menggunakan internet mereka berfikir bisa memposisikan diri mereka pada tempat yang nyaman bagi mereka.
6.Anda adalah seseorang yang mobilitasnya terbatasi: Misalnya mungkin Anda memasuki sebuah situasi seperti menjadi orang tua baru bagi anak bayi, sehingga Anda cenderung mengalihkan aktivitas Anda ke dunia internet.
7.Anda penderita stress: Ketika banyak orang menyangka menggunakan internet bisa mengurangi tingkat stress namun sebenarnya yang terjadi justru efek kontraproduktif. Makin lama Anda menggunakan internet maka makin tinggi level stress yang akan Anda rasakan.
- Lalu apa tanda-tanda yang menunjukkan jika Anda mulai kecanduan internet?:
1.Sering lupa waktu dalam menggunakan internet: Apakah Anda sering mendapati menggunakan internet lebih lama dari apa yang Anda niatkan? Apakah niat menggunakan internet beberapa menit berubah jadi beberapa jam? Lalu apakah Anda merasa kesal jika saat menggunakan internet ada yang mengganggu?
2.Memiliki masalah dalam menyelesaikan pekerjaan di rumah dan kantor: Apakah banyak cucian yang belum dicuci lalu persediaan makanan di kulkas kosong karena Anda sibuk online? Atau mungkin Anda sering pulang malam karena tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu? Atau justru tinggal lebih lama di kantor setelah rekan-rekan Anda pulang agar bisa menggunakan internet secara bebas?
3.Terisolasi dari keluarga dan teman: Apakah kehidupan sosial Anda terganggu karena Anda lebih sering menghabiskan waktu online? Apakah Anda mengabaikan keluarga dan teman-teman Anda? Apakah
Anda merasa tidak ada teman-teman ataupun keluarga yang bisa mengerti Anda dibandingkan dengan teman-teman online Anda?
1.Merasa bersalah atau defensif tentang penggunaan internet Anda: Apakah Anda merasa lelah menghadapi sikap pasangan Anda untuk menghentikan aktivitas Anda di internet dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka? Apakah Anda menyenmbunyikan jumlah pemakaian internet Anda terhadap atasan dan keluarga serta apa saja yang Anda lakukan di internet?
2.Merasakan euforia ketika terlibat dalam kegiatan di internet: Apakah Anda menggunakan internet sebagai sarana ekspresi pada saat Anda stress, sedih, puas atau excite? Apakah Anda pernah mencoba batas kemampuan Anda berinternet namun gagal?
3.Bila salah satu poin di atas sudah mulai terjadi pada Anda maka mungkin sudah seharusnya Anda mulai waspada.

B.KASUS INTERNET ADDICTION DISORDER (KECANDUAN INTERNET)

Kecanduan internet adalah bagian dari yang lebih luas "kecanduan teknologi". Obsesi dengan teknologi dimulai dengan radio pada tahun 1930 dan dengan televisi pada 1960-an, namun baru-baru meledak di pentingnya selama era digital saat ini.Sekitar 500 ribu masyarakat Jerman masuk dalam kategori pecandu internet. Rata-rata mereka menunjukkan simtom yang sama dengan kecanduan narkoba atau alkohol. Para pecandu merasakan hidup tanpa gairah bila tidak ada internet. Akibatnya, generasi muda Jerman bisa terancam karna kondisi tersebut.
“Abad ke 21, baik di bidang kerja maupun secara pribadi, orang tidak bisa lepas dari internet”, kata Michael Bender, dokter kepala bagian psikiatri, psikosomatis dan psikoterapi di rumah sakit Rhein-Jura.
Menurut laporan pemerintah setempat, lebih dari setengah juta warga usia 14 hingga 64 tahun mengalami kecaduan internet. Sebanyak 250 ribu pecandu internet masuk dalam usia remaja, dengan laki-laki remaja sebagai pecandu paling beresiko. Sedangkan perempuan lebih candu pada jejaring sosial dibandingkan laki-laki.“Penderitanya menunjukkan gejala yang sama seperti pecandu minuman keras atau narkoba”, kata Michael Bender.Mereka yang mengalami kecanduan internet kerap memutus komunikasi dengan keluarga dan teman mereka di dunia nyata. Hal pertama yang dilakukan saat setelah bangun tidur adalah hidupkan komputer dan segera online.
“Banyak yang menyadari, mereka mengabaikan aktifitas sosial dan kegiatan waktu luangnya. Tapi tidak mampu keluar dari jeratan dunia virtual. Mereka tidak bisa lagi mengendalikan konsumsinya akan internet”, kata Bender.Di lain kesempatan, Dokter kepala di bagian psikiatri anak-anak dan remaja di
rumah sakit anak-anak Hannover, Christoph Möller mengatakan, aktivitas tinggi dalam penggunaan internet tidak berarti dianggap kecanduan.“Yang kritis adalah, jika orang itu menderita atau memicu kerugian, jika ia tidak lagi pergi ke sekolah dan mengabaikan kontak sosial”, paparnya. Pada 2008 telah dibuka bagian rawat jalan untuk kecanduan games pertama di Jerman, tepatnya di rumah sakit kedokteran psikomatis Universitas Mainz. Saat ini beberapa instalasi telah menerapkan hal yang sama. Para pasien kembali belajar dari awal, bagaimana bergaul secara sehat melalui internet. Mereka perlu untuk sadar kembali akan kesehatan fisik dan mencari hobbi baru.
Sementara itu, Christoph Möller menyarankan pada orang tua untuk menjauhkan komputer dari kamar tidur anak, sebab anak-anak memerlukan citra pancaindera yang luas bagi dalam perkembangan mereka. Namun tetap diakui, tidak mudah bagi orang tua untuk tampil sebagai panutan di era zaman informasi ini. (ki/mba)

ANALISIS PERMASALAHAN

Kecanduan Internet Berhubungan dengan Mutasi Gen?

Around 50 milion internet users in Indonesia are potential market for e-commerce industry (ilustration)

ilmuwan menemukan hubungan "beracun" antara Web dan suatu kekhasan genetik yang juga berperan dalam kecanduan nikotin.

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Bonn dan The Central Institute of Mental Health (ZI) di Mannheim, Jerman, menunjukkan adanya indikasi hubungan genetik molekuler dalam kecanduan Internet.

Dalam hasil studi yang dipublikasikan Journal of Addiction Medicine edisi bulan September 2012, peneliti utama Dr. Christian Montag dari Universitas Bonn mengatakan para peneliti mewawancarai 843 orang tentang kebiasaan mereka menggunakan Internet dalam beberapa tahun terakhir.
Hasil analisis jawaban kuesioner mereka menunjukkan bahwa 132 laki-laki dan perempuan dalam kelompok ini menunjukkan perilaku bermasalah dalam menangani media daring (online); seluruh pikiran mereka berkutat seputar Internet sepanjang hari dan merasa sangat terganggu bila harus melalui hari tanpa Internet.
Para peneliti kemudian membandingkan genetik dari orang-orang yang kecanduan Internet dengan orang yang mampu mengendalikan kebiasannya menggunakan media itu dan melihat adanya variasi genetik yang berperan dalam kecanduan nikotin pada 132 orang yang kecanduan Internet.
"Yang sudah kita tahu tentang reseptor nicotinic acetylcholine dalam otak adalah bahwa mutasi pada gen terkait memicu perilaku adiktif," jelas Dr. Montag dalam artikel yang dimuat laman resmi Universitas Bonn.
"Tampaknya hubungan ini tidak hanya penting untuk kecanduan nikotin, tapi juga kecanduan Internet," tambahnya.
Dari hasil analisis, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang sangat bergantung pada Internet dalam kesehariannya lebih sering membawa mutasi pada gen CHRNA4, yang biasanya berhubungan dengan kecanduan nikotin.
"Dalam kelompok subyek dengan masalah perilaku dalam menggunakan Internet, variasi ini lebih sering muncul, khususnya pada perempuan," kata Dr. Montag.
Temuan itu masih harus divalidasi lebih lanjut dengan penelitian yang melibatkan lebih banyak subyek karena hasil survei menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih rentan punya masalah kecanduan Internet dibandingkan dengan perempuan.
"Tapi data terkini sudah menunjukkan bahwa ada indikasi jelas tentang faktor genetik penyebab kecanduan Internet," katanya.
Ia menambahkan, temuan mutasi itu menjadi sebuah penanda biologi yang memungkinkan pencirian kecanduan menggunakan media daring dari sudut pandang ilmu syaraf.
"Jika hubungan semacam itu bisa dipahami lebih baik, maka ini akan menghasilkan petunjuk penting untuk terapi yang lebih baik," demikian menurut peneliti dari Departement for Differential and Biological Psychology di Universitas Bonn itu.

SOLUSI
Ketergantungan Internet juga dapat mengubah otak manusia sama seperti kasus ketergantungan yang lain. Oleh karena itu menurut Dr Davie penangannya bisa jadi juga serupa pendekatannya dengan pengobatan kasus ketergantungan yang lain."Cara utama membantu orang mengatasi ketergantungannya pada internet biasanya dengan membawanya ke rumah sakit untuk di detoksifikasi,” katanya.
"Orang datang ke rumah sakit dan harus menyerahkan ponsel mereka atau laptop dan perangkat lainnya dan menjalani proses detoksifikasi yang membuat mereka terkadang sangat resah,”
Dr Davie menekankan pada sebagian anak muda yang tidak pernah berpisah dengan perangkat canggih berlayar mereka terkadang ini bisa menjadi perubahan yang sangat drastis.

subjek : SOFTKILL_2PA13_BERLIANA MARIA K.S_TUGAS 3

SUMBER :

http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/12/08/30/m9k83v-kecanduan-internet-berhubungan-dengan-mutasi-gen

Sabtu, 22 November 2014

Aspek Psikologis dan Demografis dari individu pengguna internet


I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Internet kata yang sangat umum dan sangat tidak asing lagi di telinga kita. Ya, media komunikasi umum ini dapat dibilang sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Setiap orang di belahan dunia ini mengetahui dan menggunakannya. Perkembangan internet sangatlah pesat, hampir setiap bidang dan kegiatan yang ada menggunakan fasilitas internet ini sendiri.“Mengapa perkembangan internet bisa sangat pesat?” “Mengapa banyak sekali orang menggunakan fasilitas internet?” Pertanyaan umum yang mungkin muncul dalam benak kita tentang ke-eksistensian internet. Internet memberi banyak sekali kemudahan untuk setiap kegiatan kita, internet juga menyimpan dampak positif bagi kita sebagai penggunanya.tidak semua orang tahu mengenai aspek psikologis dari individu pengguna internet. Maka dari itu, dengan ini masyarakat dapat mengetahui aspek psikologis dari individu pengguna internet.

II. Rumusan Masalah
1.       Pengaruh dari aspek psikologis dari individu pengguna internet?
2.        Pengaruh dari aspek demografis dari individu pengguna internet?
III. Tujuan 
1.      mengetahui fenomena identitas pengguna internet
2.      mengetahui karakteristik kepribadian pengguna internet

IV.  PEMBAHASAN
A. Aspek Psikologis dari Individu Pengguna Internet dan Karakter Kepribadian Penggunaan Internet
1.Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi   melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
2.Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.
3.Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.
4.Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?
5.Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?
6.Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.
  1.      Fenomena Identitas Diri Melalui Internet
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter, misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita. Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook ,twitter,path dll dan fenomena kepribadian ganda.
Contoh kasus :
Seorang remaja berusia 16 tahun yang bernama mawar ia sering kali membuat akun sosial media yang berbeda-beda salah satunya adalah akun twitter dia membuat nama yang berbeda dari namanya dengan alasan bermula dari  ingin meneror mantan pacarnya ia masih tidak terima jikalau pacarnya memutuskan hubungan denganya  jikda dilihat dari segi psikologisnya mawar mengalami depresi hingga pada akhirnya dia sering meneror orang-orang yang tidak di sukainya atau mengusik kehidupannya.dan ia juga mempergunakan media sosial sebagai pelapisan seksnya.
2.     Karakteristik Kepribadian Pengguna Internet
Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.
Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya yang nyata (real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang anonim.


B.  Aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet

1.              Gender
Gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat. Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang sering bermain dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain. Wanita selalu memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh fashion jaman sekarang. Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.

Dampak positif internet
Dilihat dari segi positif nya internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar biasa hebatnya pada dunia pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah tangga kini dapat memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi untuk dunia kerja maupun keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk pekerjaan ,informasi resep makanan bagi ibu rumah tangga.
Selain program didalam dunia kerja, internet juga menawarkan aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu wanita karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam berkerja, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play).
internet juga bisa menjadi tempat bisnis bagi wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya .
Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Dampak negatif internet
1. Kejahatan di dalam dunia maya
2. Pornografi
3. Kekejaman dan Kesadisan
4. Penipuan
5. Penipuan belanja online
6. Perjudian
7. Mengurangi sifat sosial manusia
B. Usia
Pengaruh Usia
Internet juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh karena itu, tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi anak-anak juga, bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung.
Sebenarnya internet memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi anak-anak karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain terdapat dampak negatifnya.
Jika dilihat dari sisi positif,dunia internet sangat berarti bagi anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu pengetahuan atau informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa ada batasan jarak dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah anak-anak bisa berlatih surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang atau berkomunikasi dengan yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada anak misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak tersebut menjadi tergugah.
Disamping lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan dari anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa yang baru mereka kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang anak membuka sebuah situs orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya itu dapat berakibat buruk pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi perkembangannya. Selain itu dampak negatif lain adalah, anak bisa kecanduan internet atau game online yang akan membuat anak tersebut menjadi malas dan tidak mengenal waktu. Jadi seharusnya anak-anak diberikan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih positif dan dapat terhindar dari dampak negatif.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.
USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak.
USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.
USIA 14 S/D 17 TAHUN
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.
Dampak positif
Memudahkan anak mendapatkan informasi dengan lebih cepat.
Anak dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan  berbagai orang dari belahan dunia.
Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang ternyata banyak disukai oleh anak-anak.
Dampak negatif
Anak terlalu cepat puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari dunia.
Karena teknologi memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar dalam menghadapi kelambatan dan kesulitan.
Selain itu, kemajuan teknologi berdampak pada kurangnya sosialisasi anak pada teman-temannya karena lebih menyukai menyendiri dengan permainan teknologinya.
C.    Budaya
Pengaruh Budaya
Keluar masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa sebenarnya dapat membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya membuat identitas kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat sehingga dapat memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses pembetukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada titik tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya mengakibatkan identitas global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
Dampak Positif
Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat.
Memudahkan pekerjaan manusia.
Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
Dampak negative
1.      Masuknya budaya asing yang tidak baik.
2.      Lupa akan waktu
3.      Merosotnya nilai moral

V. PENUTUP
Kesimpulan
Internet merupakan salah satu media komunikasi modern yg menyediakan fasilitas pendidikan dan pembelajaran mandiri secara luas yang dapat diakses dari manapun oleh siapapun. Internet juga memudahkan berkomunikasi dengan orang yang jauh, dan bisa berkenalan dengan orang yang tidak kita kenal. Oleh karena itu, ada beberapa aspek dari pengguna internet yaitu aspek psikologis dan demografis dari individu pengguna internet.
SUMBER :

Subjek
Softskil_2PA13_BERLIANAMARIAK.S_TUGAS 2