JUDUL MATERI : PENYESUAIAN
DIRI DARI PERTUMBUHAN
TUGAS KE :
2
NAMA : BERLIANA MARIA K.S
KELAS : 2PA13
NPM : 11513708
KESEHATAN MENTAL
1.PENYESUAIAN DIRI
DAN PERTUMBUHAN
A. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan suatu istilah yang sangat sulit
didefinisikan, karena memiliki banyak arti dan tidak memiliki patokan jelas
untuk menilai nya. Menurut Kartono, penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk
mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan,
kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak
sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Hariyadi, dkk (2003) menyatakan
penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau
keinginan diri sendiri.
Penyesuaian diri tidak bisa disebut baik atau buruk, maka
dapat didefinisikan dengan sangat sederhana, yaitu suatu proses yang melibatkan
respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu berusaha
menanggulangi kebutuhan-kebutuhan, tegangan-tegangan, frustasi-frustasi, dan
konflik batin serta menyelaraskan tuntutan batin dengan tuntutan dunia.
Hal penting dalam memelajari konsep penyesuaian diri bukan
dari macamnya tingkah laku yang menentukan apakah orang dapat menangani proses
penyesuaian diri, tetapi cara bagaimana tingkah laku itu digunakan. Konsep
penyesuaian diri dapat digunakan sejauh respon-respon terhadap stress berfungsi
untuk meringankan tuntutan-tuntutan yang ada pada individu. Apabila
respon-respon tersebut tidak efisien, merugikan kesejahteraan pribadi, atau
patologik, maka respon itu disebut sebagai respon yang tidak mampu menyesuaikan
diri.
B. Pertumbuhan Personal
Manusia merupakan mahluk individu. manusia disebut sebagai
individu apabila tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri
dan bukan bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas
dalam lingkup sosial tetapi mempunyai ke khasan tersendiri yang spesifik
terhadap dirinya dalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu
tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit
demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
2.STRESS
A. Arti Penting Stress
Secara umum
stress diartikan sebagai perasaan tertekan, cemas dan tegang atau suatu
stimulus (respon) yang menuntut individu untuk melakukan penyesuaian. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat
membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada
dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena
stress, disebut strain.
Menurut Hans
Selye (1976) stress merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik
terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat
tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh
akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang
tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons
fisiologis dan psikologis.
Menurut
Chapplin (1999) stress adalah suatu keadaan tertekan baik secara fisik maupun
psikologis. McGrath dan Wedford dalam Arend dkk (1997) mengatakan stress
sebagai suatu istilah yang digunakan dalam ilmu perilaku dan ilmu alam untuk
mengindikasikan situasi atau kondisi fisik, biologis dan psikologis organisme
yang memberikan tekanan kepada organisme itu sehingga ia berada diatas ambang
batas kekuatan adaptifnya.
Dapat
dikatakan bahwa stress merupakan suatu keadaan yang menekan diri individu.
Stress merupakan mekanisme yang kompleks dan menghasilkan respon yang saling
terkait baik fisiologis, psikologis, maupun perilaku pada individu yang
mengalaminya, dimana mekanisme tersebut bersifat individual yang sifatnya
berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.
B. Tipe - tipe stress psikologi
-Tekanan, biasanya muncul dari dalam atau luar diri
seseorang.
-Frustrasi, sebuah harapan atau keinginan yang tidak
terwujud (gagal).
-Konflik, proses
sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-Kecemasan, kekhawatiran yang berlebihan.
C. Symptom-Reducing Responses
Kehidupan
akan terus berjalan seiring dengan berjalannya waktu. Individu yang mengalami
stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu
setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan
keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
D. Problem-Solving
Salah satu
cara dalam menangani stress yaitu menggunakan metode biofeddback, tekniknya
adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stress kemudian belajar
untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit
sebagai Feedback.
Melakukan sugesti untuk diri sendiri juga dapat lebih
efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendri. Berikan sugesti -
sugesti yang positif dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada Tuhan).
Sumber;
Semium, Yustinus (2006) Kesehatan mental 1. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius Yogyakarta
https://nabilapd.wordpress.com/2015/04/09/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan/