Rabu, 29 April 2015

PENYESUAIAN DIRI DARI PERTUMBUHAN

JUDUL MATERI : PENYESUAIAN DIRI DARI PERTUMBUHAN
TUGAS KE            :  2
NAMA                  : BERLIANA MARIA K.S
KELAS                    : 2PA13
NPM                      : 11513708
KESEHATAN MENTAL

1.PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN
A. Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan suatu istilah yang sangat sulit didefinisikan, karena memiliki banyak arti dan tidak memiliki patokan jelas untuk menilai nya. Menurut Kartono, penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Hariyadi, dkk (2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri.
Penyesuaian diri tidak bisa disebut baik atau buruk, maka dapat didefinisikan dengan sangat sederhana, yaitu suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan, tegangan-tegangan, frustasi-frustasi, dan konflik batin serta menyelaraskan tuntutan batin dengan tuntutan dunia.
Hal penting dalam memelajari konsep penyesuaian diri bukan dari macamnya tingkah laku yang menentukan apakah orang dapat menangani proses penyesuaian diri, tetapi cara bagaimana tingkah laku itu digunakan. Konsep penyesuaian diri dapat digunakan sejauh respon-respon terhadap stress berfungsi untuk meringankan tuntutan-tuntutan yang ada pada individu. Apabila respon-respon tersebut tidak efisien, merugikan kesejahteraan pribadi, atau patologik, maka respon itu disebut sebagai respon yang tidak mampu menyesuaikan diri.
B. Pertumbuhan Personal
Manusia merupakan mahluk individu. manusia disebut sebagai individu apabila tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai ke khasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya dalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.

 2.STRESS
A. Arti Penting Stress
     Secara umum stress diartikan sebagai perasaan tertekan, cemas dan tegang atau suatu stimulus (respon) yang menuntut individu untuk melakukan penyesuaian. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
        Menurut Hans Selye (1976) stress merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis.
        Menurut Chapplin (1999) stress adalah suatu keadaan tertekan baik secara fisik maupun psikologis. McGrath dan Wedford dalam Arend dkk (1997) mengatakan stress sebagai suatu istilah yang digunakan dalam ilmu perilaku dan ilmu alam untuk mengindikasikan situasi atau kondisi fisik, biologis dan psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada organisme itu sehingga ia berada diatas ambang batas kekuatan adaptifnya.
        Dapat dikatakan bahwa stress merupakan suatu keadaan yang menekan diri individu. Stress merupakan mekanisme yang kompleks dan menghasilkan respon yang saling terkait baik fisiologis, psikologis, maupun perilaku pada individu yang mengalaminya, dimana mekanisme tersebut bersifat individual yang sifatnya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.
B. Tipe - tipe stress psikologi
-Tekanan, biasanya muncul dari dalam atau luar diri seseorang.
-Frustrasi, sebuah harapan atau keinginan yang tidak terwujud (gagal).
-Konflik,  proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-Kecemasan, kekhawatiran yang berlebihan.
C. Symptom-Reducing Responses
          Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan berjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
D. Problem-Solving
         Salah satu cara dalam menangani stress yaitu menggunakan metode biofeddback, tekniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stress kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai Feedback.
Melakukan sugesti untuk diri sendiri juga dapat lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendri. Berikan sugesti - sugesti yang positif dengan pendekatan secara spiritual (mengarah pada Tuhan).

Sumber;
Semium, Yustinus (2006) Kesehatan mental 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Yogyakarta
https://nabilapd.wordpress.com/2015/04/09/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan/