Rabu, 19 Maret 2014

TUGAS 2 MATEMATIKA DAN IAD

NAMA:BERLIANA MARIA K.S
NPM:11513708
FAKULTAS;PSIKOLOGI

Mitos Suatu Daerah : Nyai Roro Kidul / Ratu Laut Selatan
Definisi
Mitos yang dalam bahasa Yunani disebut μῦθος - mythos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk didalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural,dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai personifikasi atau penggambaran benda-benda mati (tidak bernyawa) seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.Mitos juga dapat diartikan sebagai satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry Lubis, 2009).
Mitos Nyai Roro Kidul / Ratu Laut Selatan


Dahulu kala pernah hidup seorang putri yamg amat cantik bernama Kadita. Karena begitu cantiknya, ia dijuluki dewi Srengege yang berarti matahari indah. Dewi Srengenge atau putri Kadita ini adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah lagi dengan Dewi Mutiara dan mendapatkan putra dari pernikahan tersebut. Maka, bahagialah sang Raja Munding Wangi.

Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Tentu saja raja menolak. “Sangat menggelikan, saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Putri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuknya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir putrinya. “Putrimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan putrinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.
Putri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malah ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaannya
Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malah, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.
Beragam dampak timbul karena adanya mitos ini. Bahkan, berbagai kalangan pun ikut berapresiasi atas adanya mitos ini. Seperti yang dilakukan nelayan pantai selatan Jawa. Setiap tahunnya, mereka mengadakan sedekah laut sebagai persembahan kepada sang Ratu agar menjaga keselamatan para nelayan dan membantu usaha mereka agar penghasilan mereka semakin baik. Sedekah laut dilakukan oleh para nelayan dipantai Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, Pangandaran, Cilacap serta Sakawayana. Selain itu, mitos mengenai Nyai Roro Kidul ini juga berdampak pada turis atau wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai Selatan. Mereka terus diperingatkan oleh warga sekitar yang sangat meyakini mitos ini untuk tidak memakai pakaian berwarna hijau. Kabar yang berhembus, Nyai Roro Kidul sangat menyukai warna hijau. Sehingga setiap orang yang berkunjung ke pantai Selatan dengan mengenakan pakaian warna hijau dipercaya akan hilang, diambil oleh Nyai Roro Kidul untuk dijadikan tentara atau pelayannya.
Tak hanya sampai disitu dampak yang ditimbulkan oleh mitos ini. Kalau tadi wisatawan yang terkena dampaknya, kali ini pihak pemilik hotel yang ikut berpartisipasi atas mitos ini. Pemilik hotel yang bertempat di pantai Selatan Jawa dan Bali menyediakan ruangan khusus untuk Ratu pantai Selatan ini. Seperti hotel Grand bali Beach yang menyediakan kamar 327 dan 2401 khusus untuk Nyai Roro Kidul. Alasannya karena kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar  pada bulan Januari tahun 1993. Sehingga mereka beranggapan kamar 327 berhubungan dengan Nyai Roro Kidul. Kamar 327 dan 2401 selalu dirawat dan diberi hiasan ruangan dengan warna hijau serta diberi sesuguhan atau sesaji setiap hari. Sama halnya dengan hotel Grand Bali Beach, hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu juga menunjuk kamar khusus untuk  yaitu kamar 308. Di kamar ini terpajang beberapa lukisan Nyai Roro Kidul karya pelukis Basuki Abdullah. Hotel Queen of the South di dekat Parangtritis menunjuk kamar 33 untuk Nyai Roro Kidul.
Tag : Membuat artikel mengenai mitos yang ada disuatu daerah dan diarahkan kejenis mitos yang mana? Apakah termasuk legenda, cerita rakyat atau mitos yang sebenarnya??
Menurut saya  mitos ini masuk kedalam jenis legenda, karena legenda itu sendiri merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" . Karena mitos ini tidak tertulis dan mungkin cerita dari "mulut ke mulut"/"orang ke orang", maka kisah ini  telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos

http://psycholozy.blogspot.com/2013/03/mitos-suatu-daerah-nyai-roro-kidul-ratu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar