NAMA:BERLIANA MARIA K.S
NPM:11513708
FAKULTAS;PSIKOLOGI
Mitos Suatu Daerah : Nyai Roro Kidul / Ratu Laut Selatan
Definisi
Mitos yang dalam bahasa Yunani disebut μῦθος - mythos adalah
cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung
penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk didalamnya, serta
dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam
pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada
umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk
penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural,dan sebagainya.
Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu
dilebih-lebihkan, sebagai personifikasi atau penggambaran benda-benda mati
(tidak bernyawa) seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan bagi fenomena alam,
atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk
menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat
tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.Mitos juga dapat
diartikan sebagai satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan
yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku
pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry
Lubis, 2009).
Mitos Nyai Roro Kidul / Ratu Laut Selatan
Dahulu kala pernah hidup seorang putri yamg amat cantik
bernama Kadita. Karena begitu cantiknya, ia dijuluki dewi Srengege yang berarti
matahari indah. Dewi Srengenge atau putri Kadita ini adalah anak dari Raja
Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu
bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja
pun kemudian menikah lagi dengan Dewi Mutiara dan mendapatkan putra dari
pernikahan tersebut. Maka, bahagialah sang Raja Munding Wangi.
Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan
ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang
menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana.
Tentu saja raja menolak. “Sangat menggelikan, saya tidak akan membiarkan siapapun
yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar
jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak
marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan
keinginannya itu.
Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara
mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun
mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan
kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu
imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah
sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan
gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi
dengan bisul. Putri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat
apa.
Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih
dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar
bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuknya.
Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk
mengusir putrinya. “Putrimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,”
kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan putrinya menjadi gunjingan di
seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk
mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.
Putri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana
harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati
yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malah ia selalu
meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaannya
Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai
akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih
dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia
melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu
menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda
bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malah, dia menjadi lebih cantik
daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah
seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro
Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.
Beragam dampak timbul karena adanya mitos ini. Bahkan,
berbagai kalangan pun ikut berapresiasi atas adanya mitos ini. Seperti yang
dilakukan nelayan pantai selatan Jawa. Setiap tahunnya, mereka mengadakan
sedekah laut sebagai persembahan kepada sang Ratu agar menjaga keselamatan para
nelayan dan membantu usaha mereka agar penghasilan mereka semakin baik. Sedekah
laut dilakukan oleh para nelayan dipantai Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng,
Pangandaran, Cilacap serta Sakawayana. Selain itu, mitos mengenai Nyai Roro
Kidul ini juga berdampak pada turis atau wisatawan yang ingin berkunjung ke
pantai Selatan. Mereka terus diperingatkan oleh warga sekitar yang sangat
meyakini mitos ini untuk tidak memakai pakaian berwarna hijau. Kabar yang
berhembus, Nyai Roro Kidul sangat menyukai warna hijau. Sehingga setiap orang
yang berkunjung ke pantai Selatan dengan mengenakan pakaian warna hijau
dipercaya akan hilang, diambil oleh Nyai Roro Kidul untuk dijadikan tentara
atau pelayannya.
Tak hanya sampai disitu dampak yang ditimbulkan oleh mitos
ini. Kalau tadi wisatawan yang terkena dampaknya, kali ini pihak pemilik hotel
yang ikut berpartisipasi atas mitos ini. Pemilik hotel yang bertempat di pantai
Selatan Jawa dan Bali menyediakan ruangan khusus untuk Ratu pantai Selatan ini.
Seperti hotel Grand bali Beach yang menyediakan kamar 327 dan 2401 khusus untuk
Nyai Roro Kidul. Alasannya karena kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang
tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar
pada bulan Januari tahun 1993. Sehingga mereka beranggapan kamar 327
berhubungan dengan Nyai Roro Kidul. Kamar 327 dan 2401 selalu dirawat dan
diberi hiasan ruangan dengan warna hijau serta diberi sesuguhan atau sesaji
setiap hari. Sama halnya dengan hotel Grand Bali Beach, hotel Samudra Beach di
Pelabuhan Ratu juga menunjuk kamar khusus untuk
yaitu kamar 308. Di kamar ini terpajang beberapa lukisan Nyai Roro Kidul
karya pelukis Basuki Abdullah. Hotel Queen of the South di dekat Parangtritis
menunjuk kamar 33 untuk Nyai Roro Kidul.
Tag : Membuat artikel mengenai mitos yang ada disuatu daerah
dan diarahkan kejenis mitos yang mana? Apakah termasuk legenda, cerita rakyat
atau mitos yang sebenarnya??
Menurut saya mitos ini masuk kedalam jenis legenda, karena legenda itu sendiri merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap
oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh
karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" . Karena
mitos ini tidak tertulis dan mungkin cerita dari "mulut ke
mulut"/"orang ke orang", maka kisah ini telah mengalami distorsi sehingga sering kali
jauh berbeda dengan kisah aslinya.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
http://psycholozy.blogspot.com/2013/03/mitos-suatu-daerah-nyai-roro-kidul-ratu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar