Jumat, 28 Maret 2014

TUGAS 3 MATEMATIKA DAN IAD Informasi Terkini Tentang Beberapa Perjalanan Ke Planet-Planet Atau Bulan

Misi Berawak Planet Mars
 
      
      Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi oksida di permukaan planet Mars . Wahana luar angkasa Rover Curiosity milik NASA, menegaskan tentang apa yang selama ini ilmuwan telah perkirakan, yaitu astronot yang tergabung dalam misi Mars, berisiko menerima dosis radiasi yang melebihi batas normal. Rover Curiosity telah menghitung jumlah partikel angkasa berenergi tinggi yang beredar selama 8 bulan perjalanannya ke Mars perhitungan ini bahkan belum termasuk jumlah radiasi yang diterima selama berada di permukaan planet Mars. Semakin lama waktu yang digunakan untuk menjelajahi luar angkasa, dosis radiasi yang diterima semakin besar. Hal ini akan meningkatkan risiko kanker yang dapat mempengaruhi karier astronot.
Jauh di luar angkasa, proton merupakan partikel sub atomik bermuatan yang paling berlimpah keberadaannya. Partikel proton ini berasal dari sistem tata surya kita maupun yang datang dari luar tata surya misalnya yang berasal dari ledakan bintang (supernova) dan dari sekitar lubang hitam (black holes). Radiasi kosmik luar angkasa memiliki banyak energi yang berbahaya bagi manusia terutama berpotensi menimbulkan kerusakan DNA manusia yang dapat memicu kanker maupun kelainan genetik lainnya. Atmosfer bumi yang berlapis, medan magnet bumi dan pegunungan yang menjulang tinggi, memberikan perlindungan pada manusia terhadap radiasi kosmik, namun di luar angkasa, bahkan perisai aluminium dengan ketebalan 30 sentimeter pun, tidak melindungi astronot dari paparan radiasi kosmik galaksi.
ROBOT ROVER

 Rover Curiosity (http://www.examiner.com/article/curiosity-rover-will-land-on-mars-august-6-2012-precursor-to-human-missions)

      ini adalah Robot Rover dilengkapi dengan Radiation Assesment Detector (RAD), instrument yang mengukur tingkat bahaya radiasi dengan menghitung jumlah partikel berenergi yang menyentuh sensornya. Dari data yang diperoleh, dosis rata-rata radiasi kosmik galaksi adalah 1.84 millisievert (mSv) per hari selama penerbangan Rover ke planet Mars. Dosis ini setara dengan pasien yang menjalani full body CT scan di rumah sakit setiap lima hari sekali.
Dari beberapa jenis radiasi, proton, seperti halnya sinar X dan sinar Gamma, dikelompokkan sebagai Low Linear Energy Transfer (LET), yaitu proton, sinar gamma dan sinar X, tidak banyak kehilangan energinya ketika menembus materi. Ilmuwan pada mulanya berasumsi bahwa proton memberikan efek bagi kesehatan manusia sama seperti halnya sinar gamma dan sinar X. Namun Betsy Sutherland dan Megumi Hada, dua ilmuwan dari laboratorium luar angkasa NASA, telah membuktikan bahwa proton memiliki spektrum kerusakan yang sama dengan ion besi berenergi tinggi dan partikel berat bermuatan lainnya. Spektrum ini bersifat mutagenik, merusak untai ganda DNA manusia dan berpotensi menyebabkan kanker.
Wahana Curiosity menjelajahi planet Mars didalam sebuah kapsul berukuran sama dengan yang sedang dikembangkan bagi para astronot yang ingin menjelajahi asteroid dan planet Mars. Para ahli harus mempertimbangkan dengan hati-hati jenis perisai yang akan melindungi awak Mars dari radiasi proton dan bebatuan di angkasa. Mengingat teknologi propulsi yang ada saat ini, waktu transit menuju planet Mars akan membutuhkan waktu berbulan-bulan. Jenis propulsi baru seperti plasma dan roket termal nuklir, sedang dalam tahap pengembangan. Adanya teknologi terbaru, diharapkan dapat memangkas waktu transit hingga hanya menjadi beberapa minggu. Dengan demikian dosis radiasi yang diterima para astronot menjadi kecil sehingga risiko kanker dapat ditekan.
Dr. Cary Zeitlin (ilmuwan di Southwest Research Institute Boulder, Colorado) dan koleganya dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, berencana menggunakan hasil pengukuran dosis radiasi tersebut sebagai panduan bagi pengembangan misi berawak planet Mars. Dengan asumsi menggunakan wahana luar angkasa yang sama, aktivitas matahari yang sama serta waktu perjalanan selama 180 hari. Timnya juga telah menghitung total dosis radiasi yang diterima astronot selama perjalanan dari dan ke planet Mars sebesar 660 mSv. Selama karirnya sebagai astronot, seseorang hanya boleh menerima dosis radiasi maksimal 1000 mSv. Jika seorang astronot menerima dosis radiasi lebih dari 1000 mSv, maka akan ada peningkatan risiko sebesar 5 % untuk terkena kanker fatal dan kerusakan saraf serta penglihatan, karena itu para ilmuwan NASA tetap berusaha untuk menjaga para astronotnya berada dalam risiko kurang dari 3 %. (Astu N)

(Sumber : www.bbc.co.uk/news/science-environment-22718672, http://phys.org/news11024.html#jCp)

http://www.infonuklir.com/read/detail/577/dilema-misi-berawak-planet-mars#.UzWE-qiSxpM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar